Kamis, Januari 12, 2012

memetik cinta dari langit

dan hari ini kembali sang langit mengajariku. ku tatap dari kejauhan.. di sana ada mentari.!


Tanyakan padanya, tentu ia begitu mencintai bumi. ia tunjukkan cintanya dengan kesetiaaan menyinari bumi.

Dengan sinarnya ia mencintai bumi, TANPA harus mematikan dirinya sendiri. Ia tetap hidup walau menghidupi

Nemun betapapun besarnya cinta mentari, ia justru menjaga jarak dengan bumi. Ia sadar bahwa ketika mentari merapatkan jaraknya dengan bumi justru akan membinasakan buni dan seisinya.

Mentari mencinta tapi ia faham.!


Ketiaka malam menyapa, betapa banyak diantara kita mengagumi indahnya sinar bulan. Sepakat.?
Nah lo., Ingatkah kita bahwa pancaran sinar bulan bukan karena bulan itu sendiri.. namun ia mendapat pesona itu dari mentari.

Kendatipun mentari sangat berjasa atas kelangsungan hidup bumi, ia FAHAM. Dengan penuh keikhlasan ia bersedia untuk tidak tampak setiap saat. Ia rela walapun harus berjasa "di belakang layar"


Trimakasih mentari. Terimakasih untuk pelajaran hari ini.,

Special thank's to : mba' Aisyah Noor Astari :)


KaPut (Kantin Puteri)


5 komentar:

  1. Aku ingin seperti matahari yang tak pernah meminta imbalan untuk menyinari bumi,
    matahari tak pernah menyadari dan tak mau menyadari betapa besar fungsinya buat
    bumi dan langit.
    sinar yang dihasilkan oleh matahari sangat dibutuhkan oleh manusia.
    meskipun ia panas tapi ia teras hangat. Aku ingin seperti matahari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya!
      tetap semangat kawan. maksimalkan kontribusi :D

      Hapus
    2. iyya, pasti akan selalu bersemangat meraih cita...

      Hapus
  2. laras pha kabar nih... sibuk banget tah... aku pengen jahillin lu loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhmdulillah sehat.

      eeh eh, enak aja,, gw tercipta bukan tuk dijahilin yak.! :p

      masih brani..?? Sini :DD

      *Ooops. bcanda na. Pa kabar bro..??? masih di Sby kah..?

      Hapus