Rabu, Februari 01, 2012

WORO-WORO..!!!

Pindahan.. pindahaaan yuuk. mulai sekarang sahabat optimislaras mampirnya ke :

http://optimislaras.tumblr.com/
aja yaa,


hepiblogging :)

Rabu, Januari 25, 2012

Guru Kecil^^


Perkenalkan, namanya Chika. Nama lengkapnya puanjaang sekaliii... .
seminggu lalu kami dipertemukan, dan hingga hari ini aku masih saja terbayang betapa unyuunya anak ini.

Pagi itu kami diperkenalkan ketika aku dan teman2 kampus mendapat tugas tuk melakukan Tes Denver di sebuah TK. Ah, anak-anak... selalu saja menggemaskan.! Begitu juga dengan Chika.

Semenjak mencium tanganku saat berkenalan ia hampir tidak melepaskan genggaman tangan imutnya di pergelangan tanganku. Bahkan saat tes berlangsung, ia hanya ingin duduk dipangkuanku.

Sekejap pikiran ini beralih ke masa lalu. Keadaan yang membuatku sedikit lebih paham tentang pilihan. Ya.! antara menjadi seorang psikolog, dokter ataukah guru TK :)
Tentu banyak sekali pertimbangan saat itu.

---0O0---
Timika, november 2009
Dengan segala kekurangan yg merupakan bukti kesempunaanku sbg manusia.. , Amat indah rasanya ketika tiap pertukaran udara di alveoli diiringi dengan amal ibadah. Itulah mengapa aku ingin sekali menjadi Ibu yang berhasil menutrisi kebutuhan psikis keluarga.. . namun aku juga sangat cinta dgn dunia anak-anak. Ketika menjadi guru TK nanti aku ingin menanamkan kepercayaan diri mereka sejak dini. Aku ingin menyemai benih-benih pemenang di tiap pribadi muridku. Aku ingin tiap harinya bertukar keceriaan bersama mereka.

Tapi... tetap saja aku ingin selalu belajar mensyukuri nikmat Allah dengan profesiku, dan menurut hematku saat itu.. . profesi sebagai dokterlah pilihan yg paling sesuai. Dalam proses belajar, kami semakin dikenalkan dengan betapa sempurnanya penciptaan Allah. Kami semakin diakrabkan dengan keajaiban-keajaiban Qur'an. Dan barang tentu, seorang dokter akan selalu diingatkan ttg makna nikmat sehat ketika berhadapan dengan pasien-pasiennya. Lantas bgm dengan nasib keluarga mungilku kelak..? Hm.. smoga aku bisa menjadi Syifa bagi keluarga dan sekitar..
So, terjawab sudah bukan.

Pertanyaan selanjutnya.. apakah mungkin aku berkesempatan menjadi seorang dokter..??

Ah lemes.. .. . bahkan ak hampir pe*im*s
----0O0----

Dan pada akhirnya Allah mengijinkanku untuk merasakan detik ini. Saat di mana aku diberi peluang 'tuk menapaki jembatan menuju impianku.

Malam ini... aku sadar. Si kecil Chika pagi itu telah mengingatkanku satu lagi pelajaran hidup. Seterjal apapun jalan yg kita lalui.. itulah jalan yg Allah pilihkan untuk kita. Untuk pribadi kita yang sedang bergelut mencapai RidhaNya. Percayalah apa apa yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah.

Terimakasih untuk suntikan motivasi pagi itu



Sampai jumpa lagi guru kecil...

-with luv-

Optimislaras :)

Kamis, Januari 12, 2012

memetik cinta dari langit

dan hari ini kembali sang langit mengajariku. ku tatap dari kejauhan.. di sana ada mentari.!


Tanyakan padanya, tentu ia begitu mencintai bumi. ia tunjukkan cintanya dengan kesetiaaan menyinari bumi.

Dengan sinarnya ia mencintai bumi, TANPA harus mematikan dirinya sendiri. Ia tetap hidup walau menghidupi

Nemun betapapun besarnya cinta mentari, ia justru menjaga jarak dengan bumi. Ia sadar bahwa ketika mentari merapatkan jaraknya dengan bumi justru akan membinasakan buni dan seisinya.

Mentari mencinta tapi ia faham.!


Ketiaka malam menyapa, betapa banyak diantara kita mengagumi indahnya sinar bulan. Sepakat.?
Nah lo., Ingatkah kita bahwa pancaran sinar bulan bukan karena bulan itu sendiri.. namun ia mendapat pesona itu dari mentari.

Kendatipun mentari sangat berjasa atas kelangsungan hidup bumi, ia FAHAM. Dengan penuh keikhlasan ia bersedia untuk tidak tampak setiap saat. Ia rela walapun harus berjasa "di belakang layar"


Trimakasih mentari. Terimakasih untuk pelajaran hari ini.,

Special thank's to : mba' Aisyah Noor Astari :)


KaPut (Kantin Puteri)


Rabu, November 30, 2011

karena untuk kamu, dia dan merekalah


yups.! my live recently ibarat rujak yg di situ ada mangga muda yg aseem luar biasa, ada pepaya tanpa rasa, jambu air yg begitu segar, ada kedondong yg kecut-kecut gimanaa gt, dan gak lupa jeruk bali yg ngasih sensasi asem manis namun ada pait-paitnya dikit. Ditambah guyuran saus kacang yg pueeeedesnya pol.! Bayangkan jika buah-buah tadi dimakan secara terpisah. Eeewwww...,, , yg ada malah kita dapat tiket gratis bolak-balik kamar mandi kana mules-mules. Jadi, Alhamdulillah bgt yah kesemuanya itu Allah beri bersamaan hingga terasa lezatnya.
Agustus kemarin merupakan awal dari proses pembuatan rujak yg sedang ku santap saat ini. Amanah di sana sini bukan alasan., tempat tinggal baru..? bukan juga. Peralihan materi tahun pertama ke tahun ke dua..? Mungkin, tapi aku tak yakin itu. Setelah mengevaluasi, pahit manis asem asin seger kecut itu semata-mata karena KETIDAKSIAPAN DIRI dalam beradaptasi.! Yeah, ini murni KELALAIANKU.!
and now, let me tell u a part of my new life. . .
Semenjak pindah ke Rumah Cahaya, pukul 01:00 dini hari adalah rata-rata waktu tidurku. Hingga kemudian mata ini harus terjaga kembali saat jarum jam di kamar An-Nahl menunjukkan pukul 03:05. Hap.! Melompat dari dipan untuk segera ke Kamar Mandi. Bersyukur bgt kalo antriannya dikit :D
Sujud demi sujud.. hingga tak terasa Adzan berkumandang. Shalat Shubuh tiba.! Dan setelahnya, diri ini sudah harus siap tuk menerima materi yg Subahanallah... sayang untuk dilewatkan. Faktanya.. di awal masuk Rumah Cahaya ini aku masih sering ga fokus alias terkantuk-kantuk. But Alhamdulillah sekarang gak lagi ^0^/
Setelah kelas pagi, rutinitas berlanjut dengan menjalankan piket resik-resik atau langsung capcus ke kampus. Hm.. untuk yg satu ini gak mutlak kok. Ketika memang tidak ada kuliah pagi, ak memilih untuk nyuci atau melakukan hal lain. Intinya hindari tidur setelah kelas pagi. Waktu bergulir terus..terus dan ta’terasa mega merah mulai menampakkan ronanya. Di kala magrib, para santri yg tadinya bertebaran di Bumi Allah mulai pulang sesegera mungkin. Tentu untuk memperebutkan pahala shaff pertama yg dijanjikan Allah. Lantunan doa-doa setelah shalat magrib indah terdengar. Dilanjutkan murajaah dan tilawah. Saatnya makan malam... dan dalam sekejap adzan Isya-pun berkumandang.
Singkat cerita, shalat berjamaah selesai dan kini kelas malam siap dimulai. Tak jarang, kelas kami baru selesai kira-kira pukul 9:30 p.m. namun kelas baru benar-benar sepi setelah jarum pendek bertemu angka 10. Ya.! Saat itulah ak mulai diijinkan untuk berkutat dengan materi-materi kampus. Sungguh senang ketika ak berhasil menyelesaikan targetan belajar tanpa kantuk yg hinggap sedikitpun.
Kurang lebih begitulah gambaran kasar keseharianku setelah diberikan Allah kesempatan untuk merasakan Indahnya Rumah Cahaya. Penuh tantangan memang, terutama ketika harus melawan lelah. Namun dibalik itu semua, ak mulai sadar bahwa lelahku merupakan indikator bahwa aku masih ego dengan diri sendiri.
Mengapa..? Karena ketika aku melakukan ini semua karena Allah.. Karena harapannya aktivitas ini akan berdampak positif untukmu, untuk dia atau untuk mereka... maka lelah ini mungkin tak akan terasa.!
sesungguhnya ketika kita melakukan sesuatu karena kemaslahatan orang banyak,yakin dan percayalah bahwa energi-energi mereka tertransfer untuk kita tanpa mengurangi jatah energi mereka sama sekali. Allah lah pemilik semesta alam
So bukan hal yg sulit bagiNya untuk tetap menguatkan kita. Beban ini adalah demi pundak yg kekar. Cayo.!!!