Rabu, Januari 25, 2012

Guru Kecil^^


Perkenalkan, namanya Chika. Nama lengkapnya puanjaang sekaliii... .
seminggu lalu kami dipertemukan, dan hingga hari ini aku masih saja terbayang betapa unyuunya anak ini.

Pagi itu kami diperkenalkan ketika aku dan teman2 kampus mendapat tugas tuk melakukan Tes Denver di sebuah TK. Ah, anak-anak... selalu saja menggemaskan.! Begitu juga dengan Chika.

Semenjak mencium tanganku saat berkenalan ia hampir tidak melepaskan genggaman tangan imutnya di pergelangan tanganku. Bahkan saat tes berlangsung, ia hanya ingin duduk dipangkuanku.

Sekejap pikiran ini beralih ke masa lalu. Keadaan yang membuatku sedikit lebih paham tentang pilihan. Ya.! antara menjadi seorang psikolog, dokter ataukah guru TK :)
Tentu banyak sekali pertimbangan saat itu.

---0O0---
Timika, november 2009
Dengan segala kekurangan yg merupakan bukti kesempunaanku sbg manusia.. , Amat indah rasanya ketika tiap pertukaran udara di alveoli diiringi dengan amal ibadah. Itulah mengapa aku ingin sekali menjadi Ibu yang berhasil menutrisi kebutuhan psikis keluarga.. . namun aku juga sangat cinta dgn dunia anak-anak. Ketika menjadi guru TK nanti aku ingin menanamkan kepercayaan diri mereka sejak dini. Aku ingin menyemai benih-benih pemenang di tiap pribadi muridku. Aku ingin tiap harinya bertukar keceriaan bersama mereka.

Tapi... tetap saja aku ingin selalu belajar mensyukuri nikmat Allah dengan profesiku, dan menurut hematku saat itu.. . profesi sebagai dokterlah pilihan yg paling sesuai. Dalam proses belajar, kami semakin dikenalkan dengan betapa sempurnanya penciptaan Allah. Kami semakin diakrabkan dengan keajaiban-keajaiban Qur'an. Dan barang tentu, seorang dokter akan selalu diingatkan ttg makna nikmat sehat ketika berhadapan dengan pasien-pasiennya. Lantas bgm dengan nasib keluarga mungilku kelak..? Hm.. smoga aku bisa menjadi Syifa bagi keluarga dan sekitar..
So, terjawab sudah bukan.

Pertanyaan selanjutnya.. apakah mungkin aku berkesempatan menjadi seorang dokter..??

Ah lemes.. .. . bahkan ak hampir pe*im*s
----0O0----

Dan pada akhirnya Allah mengijinkanku untuk merasakan detik ini. Saat di mana aku diberi peluang 'tuk menapaki jembatan menuju impianku.

Malam ini... aku sadar. Si kecil Chika pagi itu telah mengingatkanku satu lagi pelajaran hidup. Seterjal apapun jalan yg kita lalui.. itulah jalan yg Allah pilihkan untuk kita. Untuk pribadi kita yang sedang bergelut mencapai RidhaNya. Percayalah apa apa yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah.

Terimakasih untuk suntikan motivasi pagi itu



Sampai jumpa lagi guru kecil...

-with luv-

Optimislaras :)

1 komentar:

  1. Salam kenal yah buat chika.. hem. sebuah pemikiran yang cerdas ketika seseorang mampu mengintegrasikan pemikiran yang ia inginkan... salam juara...

    BalasHapus