Senin, Januari 25, 2010

my lovely..



Mereka dah hampir setahun jadi sahabatku. Menghiburku kala sedih sudah pasti itu yang sering mereka lakukan. Gerak gerik mereka juga selalu membuatku kembali semangat dan melengkungan senyuman di wajah :)

Now guess it., who they are..!! Yup, seperti gambar yang ada, mereka adalah ikan cupang yang paling ku sayangi.. wakakak.. hiperbola bgt ya. Yaah tapi itulah prasaanku pada mereka. Aku tak tau apakah mereka jantan atau betina. Meski begitu, mereka aku panggil "vivo" dan "yoyo".

Ada sesuatu yang mendasariku tuk menamai mereka demikian. Si merah yang begitu enerjik, kupanggil vivo yang artinya kehidupan. Nah kalu si merah yang satu lagi, keliatannya kalem bgt.., tapi aslinya dy bahkan lebih kuat dari vivo. Namanya Si yoyo. Begitu pertama kali aku cemplungin ke tempat yang kini dah jadi kediamannya.. gerakannya naik-turun-naik trus turun lagi.. Kalau diperhatikan lama-lama kayak permainan yoyo. Nah dat's way nama mereka "vivo" dan "yoyo"

So far so good.., tapi syapa yang sangka, bbrapa hari yang lalu, salah satu sahabatq tell me that satu dari 2 nama ikanku sama dgn panggilan ssorang di masa lalu.. Hiks.. sedih + malu + haru semua bercampur..!!

Dua hari kemudian, aku dah dapatkan nama baru tuk yoyo'ku. Nama barunya "MOSHA". Hehee.. namanya lucu juga ya, (according to me :p)

Well.. untung saja ganti nama piaraan gak harus bolak-balik kelurahan. Ahaha.. kalu iya passti ngejelimet bgt, pa lagi skarang aku musti stay at skul hingga sore. Mana si Rinyos bilang Mosha tu nama piaraannya dulu juga "mosha". Skrg Mosha dah mati gara-gara ketabrak truk (waduh.. tragis bgt..), makanya dy mohon tuk ganti nama ikanku lagi. Ya ampuuun.. maaf deh kalu bwt kamu sedih. Lagian aku dah keburu cocok sama nama mosha. hehe.. dari pada aku kasi nama Rinyos..??! Lebih parah kan..

Selasa, Januari 05, 2010

BANGKIT


"Bukan terang jika kita tak mengenal gelap"

ragam kisah yang telah aku temui kini semakin membuatku sadar. apapun ini, entah pahit ataukah manis yang tak terlupakan, itu semua adalah wujud dari keadilan-Nya. Ya., ke-a-d-i-l-a-n-Nya..!

Seorang "tokoh fiktif" yang turut memberi warna pada novel ke-2 karya "tere-liye" berulang kali memaparkan bahwa hidup ini adil.

Bagitu adilnya, namun sangat disayangkan aku seringkali tidak melihat, tidak mengerti di mana letak keadilan-Nya dalam perjalanan hidupku. Mungkin aku terlalu bebal. terlalu "bodoh". tapi aku tahu satu hal. malam ini aku meyakini satu hal, Dia sungguh bermurah hati. entah mungkin tembok "keegoisan"kah yang membuatku tak dapat melihat, apalagi untuk mengerti di mana letak keadilan-Nya..?? JIKA "Ya" itu adalah sebab dari keegoisan-keegoisan yang membuat aku nyaman dalam keterpurukan hingga tak mampu melirik nikmat-Nya yang amat menjanjikan ini, maka usaikanlah ya Allah. Cukup. Hati ini serasa ingin menerobos "dinding" penghalang itu.

Sahabat, lihatlah hamparan sawah yang suatu saat menguning. Pertanda bibit yang dulu mereka semai telah tiba saatnya untuk dituai. Ya, tentu adalah sebuah "episode" yang akan merekahkan senyuman para tani. Namun, ingatkah sahabat ketika harga pupuk "naik", kekeringan melanda, hama semakin tak terkendali..?? Coba bayangkan apa yang pertama kali muncul dalam benak mereka? Banyak yang akan melontarkan kata "MENGAPA". Mengapa harus begini, mengapa harus mereka yang merasakannya, mengapa terjadi lagi, atau mengapa-mengapa lainnya yang aku mungkin tak sanggup menjangkaunya. Sungguh, ilustarsi tersebut sebenarnya tak jauh berbeda dengan skenario yang sering aku alami.

lantas dengan "mengapa" bisakah permasalahan yang ada langsung "criiing..!" terselesaikan..??! Hm., sungguh ajaib jika sahabat menjawab "ya".

Detik ini dengan kesadaran dan penuh rasa syukur aku telah meruntuhkan "tembok' itu. Sebuah penghalang yang selama ini hanya membuatku "setia" melontarkan keluh kesah tanpa menyadari kehadiran nikmat-Nya.!

Tepat.! dugaan itu sungguh tepat, sahabat. kata "mengapa" bolehlah muncul sebagai umpan tuk berintropeksi diri agar aku tak terjerumus dua kali. "mengapa"ku juga kini akan terrangkai indah bersama "bagaimana" yang diteruskan dengan "tindakan nyata" tuk meraih kehidupan yang selama ini telah Dia janjikan.

Jatuh adalah wajar dalam sebuah perjalanan. Namun usahamu untuk bangkit adalah sebuah pilihan. Ya, pilihan yang akan menentukan kelanjutan perjalanan hidupmu